Memberikanpenyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu (Tanda Bahaya Kehamilan, Persalinan dan sesudah melahirkan) Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi Stiker, termasuk KB Pasca melahirkan. Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang masalah calon donor darah, transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam
100% found this document useful 2 votes335 views13 pagesDescriptionKb Pasca SalinOriginal TitleKb Pasca SalinCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPT, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes335 views13 pagesKB Pasca SalinOriginal TitleKb Pasca SalinJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
SILABUSPENYULUHAN KB SUNTIK (terpadu ) ESAP M. SI PKB BKBP3A KUKAR. MATERI. PROSES KEGIATAN. TUJUAN/INDIKATOR HASIL YANG DI HARAPKAN Bila Ibu tersebut pasca persalinan 6 bulan, menyusui, serta belum haid, suntikan pertama dapat diberikan, asal saja dapat dipastikan tidak hamil Nara sumber menyampaikan materi penyuluhan : Kebanyakan
Download Skip this Video Loading SlideShow in 5 Seconds.. KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN PowerPoint Presentation KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN. KONSEP KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN. KB pascapersalinan adalah pengunaan alat / obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari /6 minggu setelah melahirkan. PENGERTIAN. Memberi ASI eksklusif kepada bayi sejak lahir sampai berusia 6 bulan Uploaded on Aug 25, 2014 Download PresentationKONTRASEPSI PASCA PERSALINAN - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - E N D - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Presentation Transcript KONTRASEPSI PASCA PERSALINANKONSEP KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN KB pascapersalinanadalahpengunaanalat/obatkontrasepsisegerasetelahmelahirkansampaidengan 42 hari /6 minggusetelahmelahirkan PENGERTIAN • Memberi ASI eksklusifkepadabayisejaklahirsampaiberusia 6 bulan • Tidakmenghentikan ASI untukmemulaisuatumetodekontrasepsi • Metodekontrasepsipadaklienmenyusuidipilih agar tidakmempengaruhi ASI ataukesehatanbayi KONSELINGMACAM-MACAM KONTRASEPSI PASCAPERSALINAN • MAL Metode Amenorrhea Laktasi • Kontrasepsi Progestin • AKDR • Kondom • Diafragma • KB Alamiah • KoitusInteruptus • KontrasepsiMantap KontrasepsiPascapersalinanMAL METODE AMONORRHEA LAKTASIKONTRASEPSI PROGESTIN A. KontrasepsiSuntikan ProgestinKEUNTUNGAN • Cocokuntukperempuanmenyusui • Sangatefektifpadamasalaktasi • Dosisrendah • Tidakmenurunkanproduksi ASI • Tidakmemberikanefeksamping estrogen • Sangatefektif 98,5% • Tidakmenggangguhubunganseksual • Tidakmempengaruhi ASI • Kesuburancepatkembali • Nyamandanmudah • Dapatdihentikansetiapsaat • Tidakmengandung estrogen MANFAAT B. Pil Progestin Mini Pil KETERBATASAN • Hampir 30-60% mengalamigangguanhaid • Peningkatan/penurunanberatbadan • Digunakansetiapharipadawaktu yang sama • Bilalupa, kegagalanlebihbesar • Payudarategang, mual, pusing, dermatitis, jerawat • Tidakmelindungidiridari IMS • Hirsutisme CARA KERJA MengentalkanlendirserviksKEUNTUNGAN 1. Sangatefektif kegagalan 0,6-0,8 per 100 perempuan Dayagunatinggi Kesuburancepatkembali Tidakmemerlukanpemeriksaandalam Tidakmengganggusenggama Bebaspengaruh estrogen Tidakmengganggu ASI Bisadicabutsetiapsaat C. Implan • KETERBATASAN • Perubahanpolahaid • Nyerikepala, payudara, mual, pusing • Perubahanperasaandangelisah • Peningkatan/penurunanberatbadan • Membutuhkantindakpembedahan minor • Tidakmelindungiterhadap IMS • Tidakdapatdilepassendiri • CARA KERJA • Lendirserviksmenjadikental • Menggangguprosespembentukanendometrium • Mengurangitransportasisperma • MenekanovulasiAKDRKONDOMDIAFRAGMA • MANFAAT • Efektifbiladigunakandenganbenar • Tidakmenggangguhubunganseksual • Tidakmengganggupengaruhsistemik • KETERBATASAN • Efektivitassedang 6-16 kehamilan/100 perempuan • Keberhasilanbergantungpadakepatuhanpenggunaan • Motivasiberkesinambungan • Padabeberapapenggunaanmenjadipenyebabinfeksisaluranuretra • Pada 6 jam pascaberhubungan, alatmasihharusberadadiposisi CARA KERJA Menahansperma agar tidakmendapatkanaksesmencapaialatreproduksibagianatasKB ALAMIAH • MANFAAT • Tidakadaresikokesehatan • Tidakadaefeksampingsistemik • Murahatautanpabiaya KBA Ibuharusbelajarmengetahuikapanmasasuburnyaberlangsung • KETERBATASAN • Kontrasepsisedang 9-20 kehamilan/100 perempuan • Keefektifantergantungdarikedisiplinanpasangan • Perlupantangselamamasasubur • Perlupencatatansetiaphari • Infeksi vagina membuatlendirservikssulitdinilai • Tidakterlindung IMSKOITUS INTERUPTUS/ABDTINENSIAKONTRASEPSI MANTAP Prosedurbedahsukarelauntukmenghentikanfertilitas kesuburan seorangperempuan. Sangatefektifdanpermanen, tindakpembedahan yang amandansederhanadantidakadaefeksamping TUBEKTOMI Prosedurklinikuntukmenghentikankapasitasreproduksipriadenganjalanmelakukanoklusivasadeferensiasehinggaalurtransportasispermaterhambat. Efektifsetelah 20 ejakulasiatau 3 bulan VASEKTOMITHANK YOU
Pemasanganpasca melahirkan harus ditunda sampai dengan 6 minggu sesudah melahirkan. b. Cara kerjanya adalah sebagai berikut : 1) Terutama mencegah pertemuan sel telur dan sperma 2) Membuat sperma sulit memasuki rahim 3) Mengurangi kemampuan sperma untuk membuahi telur, mungkin juga mengganggu implantasi telur pada rahim
1. Pokok Bahasan KB Pasca Salin 2. Sasaran Ibu Hamil di Poli KIA Puskesmas D 3. Hari/ tanggal Januari 2019 4. Waktu WIB 5. Tujuan Instruksional Umum Pada akhir penyuluhan ini peserta mampu mengetahui tentang KB Pasca Salin 6. Tujuan Instruksional Khusus a. Peserta mampu menjelaskan pengertian Kontrasepsi Pasca Persalinan b. Peserta mampu menyebutkan Alasan Pemasangan Kontrasepsi Pasca Persalinan c. Peserta mampu menjelaskan metode Kontrasepsi Pasca Persalinan d. Peserta dapat menyebutkan Jenis Kontrasepsi Pasca Persalinan 7. Media Penyuluhan Leaflet dan Power Point 8. Metode Penyuluhan Pre test, Ceramah, Tanya jawab, Post test. 9. Petugas penyuluh a Siwi Anindita V., b Rina Septi Andriani, c Rezita Endri S., d Putri Ulin Nuha, 10. Materi Terlampir. 11. Kegiatan Penyuluhan No Kegiatan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran Media 1. Pembukaan 5menit a Salam pembuka. b Memperkenalkan diri. c Menyebutkan tentang materi penyuluhan. d Menjelaskan tujuan dari penyuluhan. e Melakukan pre test Mendengarkan dan menjawab pre test Microphone 2. Penyuluhan 15 menit a Menjelaskan pengertian Kontrasepsi Pasca Persalinan b Peserta mampu menyebutkan Alasan Pemasangan Kontrasepsi Pasca Persalinan c Peserta mampu menjelaskan metode Kontrasepsi Pasca Persalinan d Peserta dapat menyebutkan Jenis Kontrasepsi Pasca Persalinan Memperhatikan penyuluhan Microphone, leaflet 3. Penutup 10 menit a Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya. b Memberi pertanyaan tanpa penunjukan penjawab. c Menyimpulkan materi secara garis besar. d Melakukan post test. e Salam penutup. a Mengajukan pertanyaan. b Menanggapi jawaban. c Menjawab post test. dMenanggapi salam Microphone, leaflet, Post Test 12. Evaluasi a. Struktur 1 Materi, Media dan SAP telah dipersiapkan denganbaik. 2 Daftar hadir peserta penyuluhan telah di persiapkan dengan baik. b. Proses. 1 Penyuluhan dimulai tepat waktu. 2 Peserta antusias terhadap materi penyuluhan. 3 Peserta mengajukan pertanyaan dan bisa menjawab pertanyaan dengan benar. 4 Peserta mengikuti penyuluhan sampai selesai. 5 Penyuluhan berjalan lancar sesuai SAP. c. Hasil 1 Peserta mampu mendefinisikan KB Pasca Persalinan dengan benar 2 Peserta mampu menyebutkan alasan pemasangan KB pasca persalinan 3 Peserta mampu menjelaskan metode kontrasepsi pasca persalinan 4 Peserta mampu menyebutkan jenis kontrasepsi pasca persalinan 5 Terjadi peningkatan pengetahuan pada peserta dilihat dari nilai pre test dan posttest dimana masing-masing test terdapat 5 soal pilihan ganda yang sama. 1. Apa saja manfaat metode kontrasepsi paska persalinan? a. Menghindari kehamilan resiko tinggi b. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi c. Mencegah hilangnya kesempatan ber-KB d. Semua benar 2. Kapan penggunaan metode kontrasepsi paska persalinan? a. Pada masa nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan b. Setelah mendapatkan menstruasi pertama setelah melahirkan c. Pada masa nifas sampai dengan 6 bulan setelah melahirkan d. Pada masa nifas sampai dengan 2 tahun setelah melahirkan 3. Apa saja kontrasepsi yang dapat digunakan paska persalinan? a. IUD b. MAL c. Kontrasepsi hormonal d. Semua benar 4. Manakah yang termasuk metode kontrasepsi hormonal? a. MAL b. Suntik c. IUD d. Kondom 5. Dimana Anda dapat memperoleh pelayanan kontrasepsi paska persalinan? a. Puskesmas b. Praktik Mandiri Bidan c. Rumah Sakit d. Semua benar 6 Terdapat feedback dari peserta berupa pertanyaan yang diluar tema pertanyaan akan dilampirkan pada evaluasi. LAMPIRAN MATERI KONTRASEPSI PASCA PERSALINAN 1. Pengertian Kontrasepsi Pasca Persalinan KB Pasca Persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari atau 6 minggu setelah melahirkan, sedangkan KB Pasca Keguguran merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat dan obat kontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14 hari BKKBN, 2017. 2. Manfaat KB pasca salin - Menghindari kehamilan risiko tinggi - Menurunkan AKI dan AKB - Membentuk keluarga bahagia sejahtera 3. Jenis Kontrasepsi Pasca Bersalin A. Non Hormonal 1 Metode Amenore Laktasi MAL Metoda amenore laktasi adalah metode kontrasepsi sementara yang bisa dimulai sejak bayi lahir sampai 6 bulan pasca persalinan jika pasien memenuhi 3 kriteria yang telah ditetapkan, antara lain a Pasien belum menstruasi lochea pada 8 minggu awal masa pasca persalinan tidak dianggap sebagai perdarahan menstruasi. Setelah perode ini 2 hari perdarahan atau bercak pada pasien dianggap sebagai menstruasi pasien sudah kembali. b Bayi menyusui secara penuh atau hampir penuh, yaitu Bayi disusui pada saat siang dan malam Bayi disusui dengan jarak tidak boleh lebih dari 4 jam Bayi tidak mendapat makanan atau minuman tambahan lainnya Lebih efektif bila pemberian lebi dari 8 kali sehari. c Umur bayi kurang dari 6 bulan. Mekanisme metoda amenore laktasi adalah stimulasi yang dihasilkan dari proses penghisapan yang dilakukan oleh bayi akan diubah menjadi sinyal yang akan diteruskan ke hipotalamus dan hipofisis anterior. Sinyal yang dikirim akan menyebabkan perubahan kadar FSH dan LH yang mencegah terjadinya ovulasi. Kadar hormon tinggi ini dipertahankan oleh proses penghisapan puting susu yang sering oleh bayi, dengan jarak antar menyusui tidak lebih dari 4-6 jam. Keberhasilan metoda amenora laktasi sangat dipengaruhi oleh frekuensi menyusui, hal ini dipengaruhi oleh, penggunaan dot, botol untuk menyusui, pemberian makanan selain asi, jarak yang panjang diantara menyusui, stress dan penyakit pada ibu atau anak. Penelitian yang dilakukan menunjukkan wanita yang memenuhi 3 kriteria metoda amenore laktasi amenore, menyusui secara penuh dan 35 tahun sampai perimenopause. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara. Keterbatasan Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan harus kembali sesuai jadwal suntikan Tidak dapat dihentikan sewajtu-waktu sebelum suntikan berikut Tidak mencegah IMS Terlambatnya kembalinya kesuburan setelah penghentian pemakaian. Efek samping Gangguan haid seperti sikus haid yang memendek atau memanjang, perdarahan yang banyak atau sedikit, perdarahan bercak/spoting, tidak haid sama sekali. Peningkatan berat badan Terjadi perubahan pada lipid serum pada penggunaan jangka panjang Yang tidak boleh menggunakan Hamil atau dicurigai hamil risiko cacat pada janin 7 per kelahiran Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan hair terutama amenorrhea. Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara Diabetes mellitus disertai komplikasi. Waktu mulai menggunakan Pada ibu menyusui dapat menggunakan setelah 6 minggu pasca persalinan. Pada ibu tidak menyusui dapat menggunakan segera setelah persalinan. c Implan Alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung progestin yang dibungkus dalam kapsul silastik silicon polidimetri Jenis Norplan, terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm, diameter 2,4 mm yang diisi dengna 36 mg levonorgesrel dan lama kerjanya 5 tahun Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, diameter 2 mm yang diisi dengna 68 mg 3 keto desogestrel dan lama kerjanya 3 tahun. Jadelle dan Indoplan, terdiri dari dua batang berisi 75 mg Levonorgestrel dengan lama kerjanya 3 tahun. Keuntungan, dibagi menjadi 2 yaitu 1 Keuntungan Kontrasepsi Sangat efektif kegagalan 0,2 -1,0 kehamilan per 100 perempuan Daya guna tinggi Perlindungan jangka panjang sampai 5 tahun Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan Tidak memerlukan pemeriksaan dalam Bebas dari pengarh estrogen Tidak mengganggu hubungan seksual Tidak mengganggu ASI 2 Non Kontrasepsi Mengurangi nyeri haid Mengurangi jumlah darah haid Mengurangi/memperbaiki anemia Melindungi terjadinya kanker endometrium Menurunkan angka kejadian tumor jinak payudara Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul Keterbatasan Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan Tidak mencegah IMS Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan. Efektivitas menurun bila menggunakan obat tuberculosis atau obat epilepsy Kontraindikasi Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara Tidak dapat menerima perubahan pola haid ang terjadi Mioma uteri dan kanker payudara Gangguan toleransi glukosa Waktu mulai menggunakan implant Waktu pemasangan minimal 4 minggu pasca persalinan. 2 Hormon Kombinasi a PIL Jenis Monofasik kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif astrogen/progestin dalma dosis yang sama dan 7 tablet tanpa hormone aktif. Bifasik kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan dua dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa hormon aktif Trifasik kemasan 21 tablet mengandung hormon aktif estrogen/progestin dengan tiga dosis yang berbeda dan 7 tablet tanpa hormon aktif. Waktu mulai menggunakan Direkomendasikan hanya untuk ibu tidak menyusui Ibu pasca persalinan aman digunakan setelah 3 minggu pasca persalinan. Ibu pasca keguguran segera atau dalam 7 hari pasca keguguran. Keuntungan Efektivitas yang tinggi 1 kehamilan per 100 perempuan dalam tahun pertama penggunaan Tidak mengganggu hubungan seksual Mudah dihentikan setiap saat Kesuburan segera kembali setelah penggunaan pil dihentikan Dapat digunakan sebagai kontrasepsi darurat. Membantu mencegah kehamilan ektopik, kanker ovarium, kanker endometrium, kista ovarium, penyakit radang panggul, kelainan jinak pada payudara, dismenore. Keterbatasan Tidak boleh diberikan kepada perempuan menyusui Tidak mencegah IMS Efek samping Mual terutama pada 3 bulan pertama Perdarahan bercak atau perdarahan antara 2 haid terutama 3 bulan pertma Pada sebagian kecil perempuan dapat menimbulkan depresi dan perubahan suasana hai sehingga keinginan untuk melakukan hubungan seksual berkurang. Dapat meningkatakan tekanan darah dan retensi cairan sehingga risiko stroke dan gangguan pembekuan darah pada vena sedikit meningkat. b Injeksi/Suntikan Jenis 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat yang diberikan injeksi intramuscular sebulan sekali. 50 mg Noretindron enantat dan 5 mg Estrasiol Valerat yang diberikan injeksi intramuscular sebulan sekali. Keuntungan dalam kontrasepsi dan non kontrasepsi 1 Keuntungan kontrasepsi Sangat efektif 0,1 – 0,4 kehamilan per 100 perempuan selama tahun pertama penggunaan Risiko terhadap kesehatan kecil Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri Tidak diperlukan pemeriksaan dalam Efek samping sangat kecil 2 Non kontrasepsi Mengurangi jumlah pendarahan Mengurangi penyakit payudara jinak dan kista ovarium tMencegah kehamila ektopik Pada keadaan tertentu dapat diberikan pada perempuan usai perimenopause Kekurangan Pada haid tidak teratur, peradarahan bercak atau perdarahan sela sampai 10 hari Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan dan keluhan seperti ini akan hilang setelah suntikan kedua atau ketiga. Efektivitas berkurang bila digunakan bersamaan dengan obat epilepsy atau obat tuberculosis. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian. Waktu mulai menggunakan Direkomendasikan hanya untuk ibu tidak menyusui Ibu pasca persalinan aman digunakan setelah 3 minggu pasca persalinan. Ibu pasca keguguan segera atau dalam 7 hari setelah keguguran Efek samping Pola haid tidak teratur, perdarahan bercak atau perdarahan antara 2 haid sampai 10 hari Penambahan berat badan Kontraindikasi Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid terutama amenore Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara Diabetes Melitus disertai komplikasi. DAFTAR PUSTAKA Kementerian Keseharan Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan Di Fasilitas Kesehatan. Jakarta Kementrian Kesehatan RI. Lesnewski R, Prine L Initiating Hormonal Contraception accessed from on august 22nd 2011. Saifuddin, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Sumadikarya, Nugroho AW. Rekomendasi Praktik Pilihan untuk Penggunaan Kontrasepsi Selected Practice Recommendation for Contraceptive Use Penerbit Buku Kedokteran EGC , Jakarta , 2009. The Academy of Breastfeeding Protocol Number 13 ; Contraception during Breastfeeding 2005. The LINKAGES Project ,LAM Lactational Amenorrhea Method A Modern Postpartum Contraceptive Method for Women who Breastfeed , Training Module for Health and Family Service Providers, Washington, 2004. USAID- Engender Health / The ACQUIRE Project, The Postpartum Intrautrine Device, A Training Course for Service Providers, Participant Handbook, 2008 Update to CDC’s Medical Eligibility Criteria for Contraceptive Use, 2010 Revised Recommendations for the Use of Contraceptive Methods During the Postpartum Period MMWR / July 8, 2011 / Vol. 60 / No. 26 Widyastuti L , Saikia US, Postpartum Contraceptive Use in Indonesia Recent Patterns and Determinants BKKBN Workshop on Comprehensive Postpartum Family Planning Care, Jhpiego Baltimore 2008 World Health Organization ,Department of Reproductive Health and Research, Combined hormonal contraceptive use during the postpartum period, Geneva, 2010
PelayananKB pasca persalinan merupakan salah satu cara mempercepat penurunan angka kematian ibu (AKI) dan telah dicanangkan didalam Making Pragnancy Safer(MPS) pada tanggal 12 Oktober 2000.
100% found this document useful 1 vote2K views7 pagesOriginal TitleSATUAN ACARA PENYULUHANCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote2K views7 pagesSatuan Acara PenyuluhanOriginal TitleSATUAN ACARA PENYULUHANJump to Page You are on page 1of 7 You're Reading a Free Preview Pages 4 to 6 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MenurutUU RI No 52 tahun 2009, KB merupakan bentuk usaha dalam mengatur jarak maupun angka kelahiran anak, dan usia yang ideal ketika melahirkan, mengatur waktu kehamilan melalui promosi, perlindungan serta bantuan yang sesuai hak reproduksi untuk mewujudkan keluaga yang berkualitas. Tujuan KB Menurut UU RI.
Masih rendahnya angka CPR ini berkaitan dengan masih tingginya unmet need. Tingginya unmet need pelayanan KB yakni 8,5% dari jumlah pasangan usai subur PUS, baik untuk membatasi kelahiran 4,6% mampu menjarangkan kelahiran 3,9% berpotensi besar untuk terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan KTD, oleh sebab itu dalam upaya meningkatkan kesehatan ibu, sasaran utama program KB adalah kelompok unmet need dan ibu pasca persalinan merupakan sasaran yang paling penting. KTD pada ibu pasca bersalin akan dihadapkan pada dua hal yang sama-sama beresiko. Keadaan ini akan menjadi kehamilan yang beresiko terhadap terjadinya komplikasi dalam kehamilan, persalinan dan nifas berikutnya dapat berkontribusi terhadap kematian ibu dan kematian bayi. Kedua, jika kehamilan diakhiri aborsi, terutama jika dilakukan dengan tidak aman maka berpeluang untuk terjadinya komplikasi aborsi yang juga dapat berkontribusi terhadap kematian ibu, oleh sebab itu KB pasca bersalin merupakan suatu upaya strategis dalam penurunan AKI dan juga AKB dan sekaligus penurunan TFR. Jenis penelitian yang adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan rancangan penelitian one grup pre test post ter. Rancangan ini bertujuan untuk melihat besarnya pengaruh perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen pada saat pre test dan post test. Jumlah sampel yang digunakan 80 orang dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Hail penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dilakukannya koseling tentang KB pada ibu hamil terhadap pengetahuan dan minat ibu dalam mengunakan kontrasepsi setelah persalinan untuk menjarangkan kehamilan. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free A preview of the PDF is not available ... p. Peningkatan pengetahuan dan tindakan intervensi konseling kepada ibu hamil merupakan upaya yang dilakukan untuk memberikan Pendidikan dasar untuk mengatur jarak kehamilan Sitorus & Siahaan, 2018. ...... Penggunaan kontrasepsi pasca persalinan ini sangat penting karena kembalinya kesuburan pada seorang ibu setelah melahirkan tidak dapat diprediksi dan dapat terjadi sebelum datangnya siklus haid, bahkan pada wanita menyusui. Hal ini menyebabkan pada masa menyusui, sering kali wanita mengalami kehamilan yang tidak diinginkan pada interval yang dekat dengan kehamilan sebelumnya [1]. ...Resti Refiani AnwarUmmi KalsumNursyahid SiregarPendahuluan Salah satu upaya percepatan penurunan AKI, yaitu dengan menjamin agar setiap ibu mampu mengakses pelayanan keluarga berencana termasuk KB pasca persalinan. Penggunaan KB pasca persalinan akan berjalan dengan baik bila didahului dengan konseling yang baik. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk menganalisis Efektivitas Edukasi Menggunakan Media Video Dan Booklet Terhadap Pengetahuan Dan Minat KB Pasca Persalinan Pada Ibu Primigravida. Metode Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen dengan desain penelitian non equivalent control grup. Penelitian di lakukan di Puskesmas Pasundan Samarinda selama 2 bulan. Penelitian ini menggunakan 2 kelompok intervensi yaitu video dan booklet dengan sample pada masing-masing kelompok berjumlah 18 responden. Metode sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling. Hasil Hasil penelitian ini yaitu terdapat perbedaan pengetahuan dan minat sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan media video p-value 0,000, terdapat perbedaan pengetahuan dan minat sebelum dan sesudah diberikan intervensi dengan media booklet p-value 0,000, dan media video lebih efektiv meningkatkan pengetahuan dan minat ibu daripada media booklet terhadap pengetahuan Ibu tentang KB Pasca Persalinan p = 0,001 dan p = 0,008. Pembahasan Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Semakin banyak indra yang digunakan semakin baik penerimaan responden terhadap pesan atau materi pendidikan kesehatan. Melalui media video proses pembelajaran bisa lebih menarik dan menyenangkan serta menjadi lebih mudah. Kesimpulan Media edukasi Video lebih efektif daripada media booklet terhadap peningkatan pengetahuan dan minat ibu primigravida. Kata kunci KB Pasca Persalinan, Video, Booklet, Pengetahuan, Minat... 3 It is one of the strategic efforts to reduce infant mortality IMR, maternal mortality MMR, and total fertility rate TFR, so post-partum family planning should be implemented as early as possible after baby delivery. 4,5 The family planning program is a national development program aiming to realise the prosperous Indonesian family goals. 6 The successful implementation of the family planning program cannot be done by the government alone but requires strong synergy with stakeholders, 7,8 the community having legitimacy, power, and interest in the success of a program. ...Laili RahayuwatiRindang Ekawati Ikeu NurhidayahRaden Nabilah Putri FauziyyahAim The number of unintended pregnancies and the decreasing use of contraceptives during the COVID-19 pandemic are of particular concern to the national population and family planning program. The successful implementation of the family planning program cannot be carried out by the government alone. Still, it requires strong synergy with stakeholders. The difference in perceptions among stakeholders, acceptors, and the community about family planning is crucial, so qualitative research is needed to identify this matter. This study explores stakeholders' perceptions of post-partum family planning programs and their barriers during the COVID-19 pandemic. Method This research uses a descriptive qualitative method, with participants consisting of family planning officers, cadres of family planning units, and the head of the family planning program. The data were collected through in-depth interviews and examined using content analysis. Results The results show that health workers and community leaders cooperated at the village and sub-district levels in realising the family planning programs. During the COVID-19 pandemic, services were stopped at the public health centre, especially long-term contraceptive method services. Stakeholders believe that barriers to the program's success include education level, negative perceptions, lack of training, and low trust in partners. Conclusion Cross-sectoral engagement is essential in increasing participation in family planning programs. Other critical success factors are support from husbands, community leaders, and local government.... Kelahiran bayi dan kesehatan ibu merupakan indikator penting bagi kesehatan suatu negara Hapsari, Sari, & Indrawati, 2015. Bahkan Angka Kematian Ibu AKI menjadi salah satu indikator derajat kesehatan negara Sitorus & Siahaan, 2018 ...Fitri HandayaniWardah FauziahAngka Kematian Ibu AKI dan Angka Kematian Bayi AKB merupakan indikator penting untuk menilai tingkat kesejahteraan suatu negara dan status kesehatan masyarakat. 4T dalam kehamilan merupakan penyebab kejadian kematian ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian hamil resiko tinggi berdasarkan pengetahuan pada ibu hamil trimester III di Rumah Sakit Daerah Kabupaten Subang. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan berdasarkan data sekunder dan data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang memeriksakan kehamilannya di Poli Kebidanan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Subang dengan jumlah 320 orang. Sampel diambil menggunakan metode purposive sampling Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat ibu hamil yang resiko tinggi sebanyak 143 orang 44,7%, Semua variabel penelitian memiliki hubungan yang bermakna terhadap kejadian kehamilan resiko tinggi dengan p value 5 kali seperti kontraksi uterus yang kurang maksimalArantika Meidya Pratiwip>Result of SDKI 2012 show that MMR in Indonesia is 359 deaths per 100,000 live births. This result show that Indonesia still far from the target SDGs Suitable Development Goals, who reducing the Maternal Mortality Rate MMR to 70 per 100,000 live birth. One of the breakthrough programs of the Ministry of Health in an effort to accelerate the reduction in maternal mortality is to increase contraceptive after childbirth. The coverage of contraceptive after childbirth in Indonesia is still far from what is expected, from the 2013 Riskesdas data the coverage of contraceptive after childbirth in Indonesia was only Papua became a province with the lowest coverage of only 26%. The purpose of this study was to determine the relationship between postpartum health care and contraceptive after childbirth in Indonesia. This study using secondary data from "2013 Basic Health Research" conducted by the Health Research and Development Institute. The 2013 Riskesdas survey uses a cross sectional design. The results of the Chi-Square test showed that there were 0,0001, which meant that there was a relationship between postpartum health care and contraceptive after childbirth in Indonesia. While the results of the analysis of OR values were which means that mothers who received health care during the postpartum were times more likely to use contraceptive after childbirth.
Satuanacara penyuluhan KB Suntik 3 bulan 1. SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Akseptor KB Suntik 3 bulan Penyuluh : Mahasiswa DIII Kebidanan UNUSA Sasaran : Wanita usia subur dan pasangan usia subur di Puskesmas Dupak Surabaya Waktu : 15 menit Hari / tanggal : Tempat : Puskesmas Dupak Surabaya A. Tujuan Instruksional Umum Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan pengunjung terutama wanita
Ibu yang baru bersalin tidak dianjurkan untuk Langsung hamil lagi, perlu waktu interval. Dengan ber KB, Pasangan mengatur jarak kelahiran anak mereka antara 3 sampai 5 tahun sehingga akan meningkatkan kesehatan, kesejahteraan dan Angka harapan hidup anak-anak & Bontang memberikan pelayanan KB Pasca Salin, dengan penggunaan metode kontrasepsi pada masa nifas sampai dengan 42 hari setelah melahirkan. Melalui program ini juga dapat mencegah kehilangan kesempatan ber-KB missed opportunity.Apa itu KB Pasca Persalinan?KB Pascapersalinan yaitu pemanfaatan/ pnggunaan metode kontrasepsi sesudah bersalin. Ada dua jenis pelayanan KB pasca salin yaituImmediate postpartum - sesudah melahirkan sampai 48 Postpartum - sesudah 48 jam sampal minggu ke 6 sesudah KB PascapersalinanMenurunkan salah satu kompoien EMPAT TERLALU terlalu dekat → menjaga jarak kehamilan sehingga berkontribusi terhadap penurunan Angka kematian ibu maupun bayiBerkontribusi secara tidak langsung terhadap pengendalian pertumbuhan penduduk beserta dampaknya
kbpasca persalinan merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan metode/alat/obat kontrasepsi segera setelah melahirkan sampai dengan 42 hari/ 6 minggu setelah melahirkan, sedangkan kb pasca keguguran merupakan upaya pencegahan kehamilan dengan menggunakan alat/obat kontrasepsi setelah mengalami keguguran sampai dengan kurun waktu 14
SATUANACARA PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA . SATUAN ACARA KIE KB. MATERI KB. 1. Pengertian Keluarga Berencana (KB) Untuk ibu pasca melahirkan, maka pemakaian pil KB dimulai saat : 1)
Dalamrangka untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman provider terkait pelayanan KB pasca Persalinan dan keguguran, Perwakilan BKKBN Provinsi Bali menggelar kegiatan Promosi KB Pasca Persalinan dan keguguran di Denpasar, pada Jumat, (22/2) kemarin. Kegiatan dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Catur Sentana didampingi Plt
. 3evu4arq66.pages.dev/4663evu4arq66.pages.dev/4293evu4arq66.pages.dev/1273evu4arq66.pages.dev/603evu4arq66.pages.dev/2903evu4arq66.pages.dev/3533evu4arq66.pages.dev/1963evu4arq66.pages.dev/49
materi penyuluhan kb pasca persalinan